Karya Siswa : Makhluk Halus di Batu Kodok

Di desa Kluwih kecamatan Bandar kabupaten Batang, tepatnya di dukuh Krajan 02, ada tempat yg dianggap angker. Tempat itu dikenal dengan nama Batu Kodok (Jw : Watu Kodhok) atau Ngasinan. Tempat itu berupa dua buah batu besar yang bentuknya mirip katak. Itulah mungkin yang menyebabkan tempat itu di sebut Watu Kodhok atau Batu Kodok. Batu itu dikelilingi pepohonan bambu yang rimbun. Di sekitarnya berupa sungai kecil yang airnya jernih dan mengalir setiap waktu. Tempat itu sangat tenang, tetapi menyimpan aura mistis yang tajam.

Menurut kepercayaan masyarakat, di tempat itu dihuni makhluk halus. Yang sering muncul adalah kuntilanak, pocong, dan genderuwo. Menurut cerita, warga ditemui saat menjelang Maghrib. Pada saat itu para makhluk halus tersebut keluar untuk mencari penghidupan, seperti bekerja sebagai pedagang, petani, dan sebagainya. Biasanya mereka akan pulang kembali menjelang adzan Subuh.

Salah seorang warga bernama Pak Slamet bercerita. Ia akan pulang dari kebun menjelang Maghrib dan harus melewati tempat itu. Sesampainya di sana Pak Slamet melihat ada sosok bayangan. Ia tetap melanjutkan perjalanannya. Tiba-tiba di dekatnya telah muncul makhluk berjenis kelamin perempuan yang sedang duduk di atas batu. Perempuan itu duduk dengan menundukkan kepalanya. Sesaat terdengar isak tangisnya. Rupanya perempuan misterius itu sedang menangis. Pak Slamet merasa iba sehingga menghampiri sosok tersebut. Setelah dekat ternyata wajahnya buruk rupa. Pak Slamet terkejut sehingga ia segera lari tunggang langgang dengan perasaan takut yang luar biasa. Setelah jarak beberapa meter ia berhenti dan menoleh ke belakang sambil terengah–engah. Ternyata sosok itu sudah hilang dari pandangan dan tidak ada di tempatnya. Apa yang dialami Pak Slamet diceritakan kepada para tetangganya. Ia berharap agar mereka berhati-hati melewati tempat itu.

Ada kejadian lain yang juga dialami warga saat lewat di Batu Kodok. Orang itu pulang dari sawah. Untuk sampai di rumahnya ia harus melewati Watu Kodok. Kebetulan saat itu sudah menjelang Magrib. Ia berjalan agak menunduk karena ada rasa takut yang menghantuinya. Tiba-tiba terdengar suara raungan dari balik rumpun bambu. Karena penasaran ia berusaha mencari sumber suara. Ia mendekat ke rumpun bambu. Ia berdiri cukup lama di dekat rumpun bambu. Akan tetapi ia tidak menemukan apa-apa.

Setelah melihat ke atas ia melihat sosok makhluk bertubuh tinggi besar dan bermata merah. Saat tertawa tampak giginya yang bertaring cukup besar. Nampak rambutnya yang acak-acakan terurai panjang ke belakang. Ada beberapa helai rambut yang menutupi sebagian wajahnya. Orang itu akhirnya sadar kalau sedang ditemui genderuwo.

Akhirnya ia segera balik kanan untuk berlari sekencang–kencangnya. Sampai di rumahnya ia terengah-engah hingga akhirnya jatuh pingsan. Keluarga segera memberikan cara agar dia segera siuman. Setelah sadar ia bercerita kalau baru saja ditemui sosok genderuwo di Batu Kodok. Keesokan harinya pihak keluarga menaruh sesajen berupa dupa, kembang tujuh macam, seekor ayam betina, air putih, kopi, teh, rokok siong layar , menyan, dan minyak mistis.


Biodata Penulis


Rahmatul Alfiyah adalah siswa SMPN 2 Bandar kelas VII D. Ia tinggal di dukuh Gerdu RT 01 RW 01 Desa Kluwih Kecamatan Bandar Kabupaten Batang. Siswa yang hobinya membaca ini merupakan pengurus OSIS SMPN 2 Bandar sebagai sekretaris 2. Ia bercita-cita menjadi dokter umum. Semboyan hidupnya adalah man jadda wa jadda, siapa yang bersungguh-sungguh dialah yang akan berhasil. Ia dapat dihubungi di nomor WA 0813279337** atau email rahmatulalfiyah877@gmail.com.

Baca Juga

Posting Komentar

Mohon memberikan komentar dengan baik dan membangun

Lebih baru Lebih lama